I'm sick of persatuan,kelab...they shaded and shadowed the friendship

Ketika diri mencari sinar
Secebis cahaya menerangi laluan
Ada kalanya langkahku tersasar
Tersungkur di lembah kegelapan
Bagaikan terdengar bisikan rindu
Mengalun kalimah menyapa keinsafan
Kehadiranmu menyentuh kalbu
Menyalakan obor pengharapan
Tika ku kealpaan
Kau bisikkan bicara keinsafan
Kau beri kekuatan tika aku
Diuji dengan dugaan
Saat ku kehilangan keyakinan
Kau nyalakan harapan
Saat ku meragukan keampunan Tuhan
Kau katakan rahmatNya mengatasi segala
Menitis airmataku keharuan
Kepada sebuah pertemuan
Kehadiranmu mendamaikan
Hati yang dahulu keresahan
Cinta yang semakin kesamaran
Kau gilap cahaya kebahagiaan
Tulus keikhlasan menjadi ikatan
Dengan restu kasihMu oh Tuhan
Titisan air mata menyubur cinta
Dan rindu pun berbunga
Mekar tidak pernah layu
Damainya hati
Yang dulu resah keliru
Cintaku takkan pudar diuji dugaan
Mengharum dalam harapan
Moga kan kesampaian kepada Tuhan
Lantaran diri hamba kerdil dan hina
Syukur sungguh di hati ini
Dikurniakan teman sejati
Menunjuk jalan dekatiNya
Tika diri dalam kebuntuan
Betapa aku menghargai
Kejujuran yang kau beri
Mengajarku mengenal erti
Cinta hakiki yang abadi
Tiada yang menjadi impian
Selain rahmat kasih-Mu Tuhan
Yang terbias pada ketulusan
Sekeping hati seorang insan
Bernama teman




maaf.aku masih tak ketemu teman sebegini. maaf.

as much as i want it, that's how much i don't have it.

not yet maybe.




Comments

Post a Comment

Popular

Superficial

I'm a munch-the-ice-after-the-iced-tea-is-finished kind of boy. I'm a trivial-facts-giver kind of boy. I'm a loud-on-the-social-network-silent-in-real-life kind of boy. I'm a silent-with-strangers-but-annoyingly-loud-with-friends kind of boy. I'm a plan-introducing-but-get-turned-down-most-of-the-time kind of boy. I'm a yeah-why-not-when-asked-of-doing-something kind of boy. I'm a want-something-but-will-not-tell-what-when-feeling-unhappy kind of boy. I'm a look-out-of-the-window-when-travelling kind of boy. I'm a trying-too-hard-to-make-people-laugh-that-makes-people-do-not-laugh kind of boy. I'm a can-forgive-can't-forget kind of boy. I'm a cry-when-watching-sad-movies-alone kind of boy. Those are just something that I bet you don't really notice about me. That's just my shell. Some superficial facts about me. The surface of me. So if you don't know all those non-secret things about me, chances are you don...
Baca »

Love-Hate

I love my anak buah, but they're LOUD. I love my internship, but it's tiring. I love my laptop, but it's - old. I love my phone, but it's not a smartphone. I love my sisters, but they're crazy. I love my lil sis, but she's gone. I love my parents, but they're- dramatic. I love my childhood, but it's bitter. I love my neighbourhood, but it's a FELDA. I love my fashion-taste, but my wallet don't. I love my friends, but do they? I love my confidence, but I'm a coward. I love Korean dramas, but the girls love them too much. I love Inception, but the girls can't understand it. I love Gaga, but she's too weird. I love Glee, but it's too liberal. I love Britney, but she's wasted. I love Ricky Martin, but he wore silver leggings. I love Harry Potter, but not the ending. I love the Oprah Show, but it's over. I love the Oprah Show, but nu-uh Dr Oz. I love Sheldon Cooper, but not you Amy Farr...
Baca »

Coklat

Ini adalah sambungan kepada tulisan yang pernah dikongsikan pada September 2013 : Vanila “ Apa maksud kau kau nak pergi jauh? Aku tak faham.” “Aku dapat tawaran sambung belajar di US.” “Aku tak kisah kau nak pergi US ke, London ke, Korea Utara ke. Yang aku kisah janji kita!” Dia tunduk, diam. Aku jalan mundar-mandir. Dalam hati ini bergolak seribu rasa. “Aku sudah tolak tawaran-tawaran yang aku dapat sebab kita janji kita nak study sini saja. Sampai hati kau buat aku macam ni. Sampai hati kau khianati janji kita. Khianati aku!” “Maaf.” Lama diam. Angin yang tadi bertiup pun ikut berhenti berhembus. Yang ada hanya sayup bunyi-bunyi budak bermain dari seberang padang. Sedikit demi sedikit aku menyusun pemikiran aku agar tak tersalah bicara. Dia bukan orang yang suka-suka buat keputusan tanpa sebab munasabah. “Baiklah. Jujur aku marah, aku tak faham kenapa kau macam ni. Tapi itu kita sembang belakang. Tentang tawaran yang aku tolak tu aku boleh cuba buat rayuan. Tapi hal yang penting sek...
Baca »