This is a really panjang post...so I bold out some main points to help you. Enjoy/Suffer! Since I know what life is, there’s nothing in it but pain. I cannot do this without help, yet I’m here, by myself. It’s like I’m invisible, no one cares. It’s like I’m invincible, they hurt me everytime. You see, when I choose this path, I choose myself to be alone. And with that, I’m lonely. If I can, I will choose the path the majority took, but there’s only one truth: I can’t . No one would probably understand this, but there’s nothing playful abou t this. I choose this painful path, just because the path you took will probably hurt me more than this. I didn’t choose myself to be different; I’m made different. Every night was the blackest night for me. Everytime I creep into my bed, I can’t help but to think of how lonely the day was. Perhaps you can never understand me,perhaps you would ask, ”how can a person so happy and glee said that he was lonely? How can a person who laugh at the s...
Di celahan manusia yang rawak, aku labuhkan kepala di papan yang lembab dan dingin, berembun malam, hawa yang masin . Suara-suara ombak yang menyisir tepi kapal, tiada bisa menghanyut hanya merenggut tali sauh, membuai kami yang leka mencongak bintang yang bertabur di langit tak berpurnama. Sesekali terlihat satu-dua bintang yang mencoret kaki langit dengan cahaya yang sekerdip mata. Haruskah aku mengucap harap? Dari puncak-puncak ombak aku lempar ladung rindu, dengan harapan tersentuh dasar hatimu yang ribuan depa dalamnya. Apakah engkau masih bugar di malam ini? Apakah engkau tahu aku sedang menjahit bebintang menjadi buruj wajahmu? Biar tali-tali cahaya yang aku pintal ini akhirnya menjadi benang dan lembar yang menyelimut aku pada malam yang berembun, di air yang bergolak, di celahan manusia yang rawak. Rindumu kah itu yang mengusik tali perasaan yang aku celup ke dalam laut hatimu? Ataukah hanya mainan ikan-ikan yang ikut mengejek aku yang kepingin menakluk samudera,...
Ini adalah sambungan kepada tulisan yang pernah dikongsikan pada September 2013 : Vanila “ Apa maksud kau kau nak pergi jauh? Aku tak faham.” “Aku dapat tawaran sambung belajar di US.” “Aku tak kisah kau nak pergi US ke, London ke, Korea Utara ke. Yang aku kisah janji kita!” Dia tunduk, diam. Aku jalan mundar-mandir. Dalam hati ini bergolak seribu rasa. “Aku sudah tolak tawaran-tawaran yang aku dapat sebab kita janji kita nak study sini saja. Sampai hati kau buat aku macam ni. Sampai hati kau khianati janji kita. Khianati aku!” “Maaf.” Lama diam. Angin yang tadi bertiup pun ikut berhenti berhembus. Yang ada hanya sayup bunyi-bunyi budak bermain dari seberang padang. Sedikit demi sedikit aku menyusun pemikiran aku agar tak tersalah bicara. Dia bukan orang yang suka-suka buat keputusan tanpa sebab munasabah. “Baiklah. Jujur aku marah, aku tak faham kenapa kau macam ni. Tapi itu kita sembang belakang. Tentang tawaran yang aku tolak tu aku boleh cuba buat rayuan. Tapi hal yang penting sek...
Comments
napeace: LOL.mmg rasa mcm PMS pon bila buat PSM ni. too much hormonal change =D